Sabtu, 14 Januari 2012

Deteksi Dini Kanker Prostat

Kanker Prostat adalah kanker biasanya berkembang lambat dan gejala sering tidak muncul selama bertahun-tahun. Jika kanker ini tertangkap pada tahap awal, mungkin ada tanpa gejala nyata. Beberapa orang, bagaimanapun, akan mengalami gejala yang dapat menunjukkan adanya KANKER PROSTAT. Ini mungkin termasuk:
 
Kebutuhan untuk sering kencing, terutama pada malam hari mulai buang air kecil Kesulitan urin lemah atau terputus Sakit aliran atau sensasi terbakar selama kencing Kesulitan memperoleh ereksi Nyeri saat ejakulasi Darah dalam urin atau air mani Berulang sakit atau kekakuan di bawah belakang, pinggul, atau paha atas Kadang-kadang gejala pertama akan punggung bawah, pinggul atau nyeri panggul yang disebabkan oleh kanker yang telah menyebar.
Adalah penting untuk menyadari bahwa gejala dari kedua pembesaran jinak dari kelenjar prostat (yaitu non-kanker) dan tumor ganas (kanker) yang serupa dan mungkin termasuk salah satu dari gejala berikut:
 
Kesulitan buang air kecil Sering buang air kecil mulai, terutama pada malam hari selama Darah Nyeri buang air kecil dalam urin Juga, pria di atas 50 tahun sering memiliki kelenjar prostat yang membesar karena kondisi non-kanker dari benign prostatic hyperplasia (BPH), atau hipertrofi.
Oleh karena itu jika Anda melihat salah satu gejala di atas adalah penting bahwa Anda melihat dokter Anda dan minta mereka diselidiki. Tetapi perhatikan bahwa pembesaran prostat sebagian besar tidak karena kanker dan teratur dapat ditangani dengan cukup efektif.
 
DIAGNOSIS DINI KANKER PROSTAT Kanker prostat sering dapat ditemukan pada tahap awal dengan menguji jumlah antigen prostat spesifik (PSA) dalam darah. Kanker prostat juga dapat dideteksi dini oleh dokter Anda melakukan pemeriksaan dubur digital (DRE). Karena kelenjar prostat terletak dekat dengan rektum, dokter fisik dapat mendeteksi jika ada tanda-tanda kanker pada prostat Anda.
Sayangnya tes PSA dan DRE tidak benar-benar akurat dan meyakinkan. Hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan kebingungan, atau bahkan rasa aman palsu. Jadi hal-hal penting untuk dipertimbangkan adalah usia, Kesehatan umum dan gaya hidup Anda. Jika Anda masih muda dan mengembangkan kanker prostat, jika tidak tertangkap cukup dini, bisa mempersingkat hidup Anda. Namun jika Anda lebih tua atau dalam kesehatan yang buruk, maka kanker prostat mungkin tidak pernah menjadi masalah serius karena lambat tumbuh sifatnya.
 
Para American Cancer Society merekomendasikan bahwa laki-laki dimulai memiliki antigen prostat (PSA) tes darah khusus dan pemeriksaan dubur digital (DRE) setiap tahun dari usia 50. Mereka yang berisiko tinggi, seperti Afrika Amerika dan mereka dengan kerabat dekat yang menderita kanker prostat pada usia dini dianjurkan untuk memulai pengujian di 45.

Prognosis untuk penderita kanker prostat telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Dalam dua puluh tahun terakhir tingkat kelangsungan hidup keseluruhan untuk semua tahap kanker prostat telah meningkat dari 67% menjadi 97%. Jadi laki-laki lebih hidup secara signifikan lebih lama setelah diagnosis. Kemungkinan semua ini adalah karena program deteksi dini, peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya gejala kanker prostat, dan adopsi gaya hidup sehat.

Teknik Radiografi COR Analisa

1. DEFINISI
Pemeriksaan secara radiologi untuk menilai kemungkinan kelainan pada jantung dengan menggunakan media kontras positif.
 
2. FUNGSI
• Diagnosis anatomi
• Diagnosis fisiologi (keras denyutan, ritme/irama, denyutan abnormal)
• Fungsional capacity
• Upaya menetapkan etiologi penyakit

3. INDIKASI
• Pembesaran ventrikel
• Pembesaran atrium
• Mitral/bikuspidalis stenosis
• Mitral/bikuspidal defect
• Inter ventrikel defect
• Inter atrium defect
• Mitral / trikuspidal insufficiency

4. KONTRA INDIKASI
• Kondisi umum pasien jelek
• Sensitif terhadap bahan media kontras
• Adanya komplikasi perforasi pada oesophagus yang tidak diketahui sebelumnya

5. PROSEDUR COR ANALYSA
5.1 Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus pada pasien hanya berupa penjelasan tentang prosedur COR Analisa.

5.2 Alat dan Bahan
• Pesawat + fluoroskopi
• Baju pasien
• Gonad shield
• Kaset + film ukuran 35 x 35 cm
• Grid
• X-ray marker
• Tissue / kertas pembersih
• Bahan kontras
• Air masak
• Sendok/sedotan
• BaSO4 : Air = 3 : 1 – 4 : 1

5.3 Proyeksi Pemotretan

a. Proyeksi PA
PA dengan 6 feet = (teleroentgenogram) untuk maksimalkan magnifikasi 5-10%

Posisi Pasien
Sedapat mungkin dalam posisi erect

Posisi Obyek
• Tepi IR pada jarak 5 cm di atas shoulder joint
• Kedua dorsum manus endorotasi diletakkan di atas SIAS
• Siku didorong ke depan

Central Ray
Tegak lurus terhadap IR

Central Point
Pada MSP setinggi Thoracal 6-7

FFD
180 cm
Expose pada saat tahan nafas setelah menelan barium pekat

Kriteria Radiografi
• Tampak gambaran oesophagus terisi barium yang overlapping dengan gambaran jantung
• Tidak ada rotasi dari tubuh, kedua sternoclavicular joint simetris
• Seluruh thorax tercover pada film
• Eksposi cukup mampu menunjukkan struktur oesophagus dan jantung
• Gambaran tajam pada tepi menunjukkan tidak ada pergerakan obyek

b. Proyeksi PA OBLIQUE (RAO dan LAO)

Posisi Pasien
Sedapat mungkin dalam posisi erect

Posisi Obyek
• Tepi atas IR pada jarak 5 cm diatas shoulder joint
• Tubuh diatur oblique dengan midaxillary plane membentuk sudut 45˚- 55˚ sisi tubuh kanan depan menempel pada film (RAO)
• Tubuh diatur oblique dengan midaxillary plane membentuk sudut 45˚- 55˚ sisi tubuh kiri depan menempel pada film (LAO)
• Tangan kanan diatur pada hip di belakang tubuh, tangan kiri berpegang pada atas kaset, shoulder pada ketinggian yang sama (RAO)
• Tangan kiri diatur pada hip di belakang tubuh, tangan kanan berpegang pada atas kaset, shoulder pada ketinggian yang sama (LAO)
• Tidak ada rotasi pada kepala

Central Ray
Tegak lurus terhadap IR

Central Point
Pada jarak 7 cm lateral kiri MSP setinggi Thoracal 6-7 (RAO)
Pada jarak 7 cm lateral kanan MSP setinggi Thoracal 6-7 (LAO)

FFD
180 cm
Expose pada saat tahan nafas setelah menelan barium pekat

Kriteria Radiografi
• Tampak gambaran oesophagus terisi barium berada diantara c. v. vertebra Thoracal dan jantung
• Seluruh thorax tercover pada film
• Eksposi cukup mampu menunjukkan struktur oesophagus dan jantung
• Gambaran tajam pada tepi menunjukkan tidak ada pergerakan obyek

c. Proyeksi AP OBLIQUE (RPO dan LPO)

Posisi Pasien
Sedapat mungkin dalam posisi erect

Posisi Obyek
• Tepi atas IR pada jarak 5 cm diatas shoulder joint
• Tubuh diatur oblique dengan midaxillary plane membentuk sudut 45˚- 55˚ sisi tubuh kanan belakang menempel pada film (RPO)
• Tubuh diatur oblique dengan midaxillary plane membentuk sudut 45˚- 55˚ sisi tubuh kiri belakang menempel pada film (LPO)
• Tangan kanan diangkat semaksimal mungkin dan diletakkan di atas kepala, tangan kiri diatur pada hip di belakang tubuh, shoulder pada ketinggian yang sama (RPO)
• Tangan kiri diangkat semaksimal mungkin dan diletakkan di atas kepala, tangan kanan diatur pada hip di belakang tubuh, shoulder pada ketinggian yang sama (LPO)
• Tidak ada rotasi pada kepala

Central Ray
Tegak lurus terhadap IR

Central Point
Pada jarak 7 cm lateral kiri MSP setinggi Thoracal 6-7 (RPO)
Pada jarak 7 cm lateral kanan MSP setinggi Thoracal 6-7 (LPO)

FFD
180 cm
Expose pada saat tahan nafas setelah menelan barium pekat

Kriteria Radiografi
• Tampak gambaran oesophagus terisi barium berada diantara c. v. vertebra Thoracal dan jantung
• Seluruh thorax tercover pada film
• Eksposi cukup mampu menunjukkan struktur oesophagus dan jantung
• Gambaran tajam pada tepi menunjukkan tidak ada pergerakan obyek

d. Proyeksi Lateral

Posisi Pasien
Sedapat mungkin dalam posisi erect

Posisi Obyek
• Tepi atas IR berjarak 5 cm di atas shoulder joint
• Tubuh diatur true lateral, kedua tangan bertemu di atas kepala
• Tidak ada rotasi dari kepala

Central Ray
Tegak lurus terhadap IR

Central Point
Pada midaxillary line setinggi Thoracal 6-7

FFD
180 cm
Expose pada saat tahan nafas setelah menelan barium pekat

Kriteria Radiografi
• Tampak gambaran oesophagus terisi barium berada di pertengahan lapangan paru
• Seluruh thorax tercover pada film
• Eksposi cukup mampu menunjukkan struktur oesophagus dan jantung
• Gambaran tajam pada tepi menunjukkan tidak ada pergerakan obyek

Oleh Wira Hadi Kusuma, ST